Akhir 2012 saya lulus kuliah Magister (S2) dengan jurusan Anthropologi dan Kajian Asia Tenggara dari Universitas Goethe Frankfurt am Main. Disamping beberapa kerjaan sambilan dan magang ketika kuliah, saya juga menghabiskan satu semester di Belanda.

 

Lulus kuliah saya mendapatkan pengalaman kerja pertama sebagai Check-In Agent di Bandara Frankfurt untuk Singapore Airlines. Setelah itu saya kerja di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt am Main di bagian Pensosbud. Disini saya dapat menggunakan pengetahuan bahasa saya, tetapi pekerjaannya kurang memuaskan dari segi karir. Selanjutnya saya menjadi asisten untuk pameran dan website di VDMA (Asosiasi teknik mesin Jerman) Power Systems dimana saya dapat melatih keahlian organisasi saya. Selain itu saya juga mendapatkan kesempatan untuk mengenal bidang website design yang juga sangat menarik.

 

Tetapi saya cepat sadar bahwa aspek bahasa dan budaya sangat kurang dalam keseharian kerja saya. Sejak tahun 2013 saya telah memberikan les bahasa Indonesia dan sering saya perhatikan bahwa “pekerjaan” ini lebih menyenangkan dan lebih bermakna untuk hidup saya. Dapat membantu orang lain meningkatkan pengetahuan bahasanya dan bisa memperhatikan bagaimana pengetahuan tersebut terus berkembang merupakan hal yang tak terbayar untuk saya. Karena itu, sejak tahun 2018 saya bekerja sebagai guru bahasa online dan saya telah menemukan jalan yang ingin terus saya lanjuti. Untuk memberikan pelajaran yang sebaik mungkin, saya telah mengikuti program Pendidikan Lanjutan dan mendapatkan sertifikat TEFL (Teaching English as a Foreign Language). Program Pendidikan Lanjutan berikutnya dengan sertifikat dalam bidang DaF/DaZ (Bahasa Jerman sebagai bahasa asing/kedua) akan segera menyusul.

 

Ketertarikan saya pada budaya dan bahasa asing bermula pada tahun 1995, ketika orang tua saya pindah dari Jerman ke Indonesia. Di sana saya juga mengunjungi sekolah-sekolah lokal, jadi harus belajar Bahasa Indonesia dengan cepat. Minat pada bahasa asing tetap saya pelihara sampai sekarang (sekarang saya sedang belajar Bahasa Spanyol dan Turki).

 

Pengalaman tinggal di dua negara tidak hanya mempengaruhi pilihan jurusan kuliah saya, tapi juga membangkitkan minat besar untuk menjelajah dunia. Jadi, saya bersama suami pertengahan tahun 2018 meninggalkan Jerman dan migrasi.